Rabu, 05 Desember 2012

Sampai Jumpa lagi, Madison!



Setelah graduation di Madison College, hal terberat adalah harus packing untuk balik ke Indonesia disaat hati gundah gulana. Setelah kerasan tinggal di Madison, tibalah juga saat berpisah. 

Sebelum graduation sebenarnya Saya sudah menyicil packing dan membuang banyak barang yang tidak bisa dibawa pulang karena over limit. Contohnya, sepatu boot, sepatu kets, sepatu olahraga, jaket-jaket tebal, baju-baju, dan peralatan memasak. (Delta Airlines hanya memberikan limit bagasi 2x23kilo untuk bagasi.) Saya juga memasukkan banyak barang di backpack saya. Yes, 17kilo untuk satu backpack yang harus saya bawa kemana-mana plus satu tas tangan yang berisi makanan ringan khas Amrik, plus satu tas laptop Saya.

Dan juga, satu bulan sebelum graduation, Saya mengajukan permohonan transit visa Jepang via mail ke Japan Embassy di Chicago. Dengan biaya sebesar $9 ditambah biaya pengiriman balik passport, Saya mengirimkan semua dokumen yang diperlukan seperti fotokopi tiket, passport asli, dan juga cek sebesar 9 dolar. Di website Japan Embassy diterangkan bahwa pembuatan visa transit membutuhkan waktu 10-15hari kerja. Tapi saya mendapatkannya hanya dalam 3-4 hari kerja. 

Nah, kenapa Saya membuat Visa Transit? Karena Saya akan stay over di jepang selama satu malam sebelum terbang ke Jakarta keesokan paginya. Saya kurang tahu apakah Saya bisa keluar dr bandara tanpa transit visa, jadi untuk jaga-jaga dan menambah koleksi visa di Passport, saya kemudian mengajukan permohonan visa transit deh. Saya ingin keluar dari Narita Airport, dan setidaknya bisa explore Tokyo sedikit. Kebetulan juga ada Profesor orang Indonesia di Jepang yang merupakan temannya teman Saya yang akan memberikan akomodasi gratis dirumahnya untuk semalam dan mengajak jalan-jalan di daerah Tokyo. Asik!! 

Waktu pulang pun tiba, Kami, anak2 CCI Madison Colleg, semua harus berpisah. Jadwal penerbangan kami berbeda-beda. Ada yang pagi, siang, dan bahkan sore. Saya dan Anta, teman dari Indonesia, mendapatkan tiket penerbangan Madison-Minneapolis-Tokyo-Jakarta, dengan nomor penerbangan yang sama. (FYI, Anta juga apply transit visa ke Jepang dan professor itu adalah teman baik Anta.)

Saat-saat berpisah diwarnai dengan aksi berpelukan dan tangis haru. Sedih pokoknya harus meninggalkan keluarga Amerika Saya dan teman-teman Saya. Saya mulai menangis saat Saya memeluk Tammy, mentor family saya selama di Madison. Tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman lain dari Amerika, Pakistan, India, dan South Africa, dan juga kepada project coordinator saya, Amy Kue. 

Yah, waktu kurang lebih 10 bulan di Amerika sangatlah berharga. Ketika di pesawat menuju Minneapolis, saya masih seakan tidak percaya bahwa Saya bisa berkuliah sampai ke Amerika Serikat. Dan, tidak ada yang Saya sesali dari kepergian saya ke Amerika, dimana saya harus resign lebih awal dari BCA untuk itu. Saya juga hampir melakukan semua hal yang saya ingin lakukan selama di Amerika, seperti merasakan suasana new year’s eve di New York, traveling sana sini, volunteer di homeless shelter, internship, dan berteman dengan banyak orang dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda. Semua pengalaman ini membuka pikiran saya tentang dunia, dan jauh lebih optimis dalam menjalani hidup. Oleh karena itu, Saya bersyukur untuk semua hal yang Saya sudah dapatkan sejauh ini.


Andreas
Medan, 5 Desember 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar